>Baru kemarin kutemui Sang Hujan
Begempita sambil teriak tak karuan
Kemarin aku pulang ke peraduanku
Bayang tubuh sudah melebihi tinggi
Dan matahari terus makin memerah
Pamit pada budhe terkira pialang hujan
Berangkat menunggang kuda putih
Belum sampai seberang jembatan terguyur
Ditampar hujan bukan hal enak
Tapi ku coba menikmati hujan itu
Kaki yang mengambang bersensasi baru
tiap genangan air berdatangan
Aspal licin untuk seluncuran
Dalam senandung duka seorang kesepian
Hujan itu tetap menggaduh
Hingga akhirnya terjemput 3 malaikat
Dan aku sampai di peraduanku. . .